Opo Kowe Ngerti

DAJJAL?

 

Dari An Nawas bin Sim’dam r.a. berkata: ”Pada SUATU PAGI Rasulullah SAW menceritakan tentang Dajjal. Di dalam cerita itu beliau merendahkan dan mengeraskan suaranya, sehingga kami mengira itu di tengah-tengah kebun kurma. Ketika kami ke kebun beliau mengetahui maksud kami, kemudian beliau bertanya, ”Apa maksudmu?” Kami menjawab, ”Tadi kami menceritakan tentang Dajjal dan dalam bercerita itu engkau merendahkan dan mengeraskan sehingga kami mengira bahwa Dajjal berada di tengah-tengah kebun korma.” Beliau bersabda, ”Selain Dajjal ada yang lebih aku khawatirkan. Jika Dajjal keluar sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu sekalian niscaya cukup aku saja yang yang melawannya tanpa kamu. Jika Dajjal keluar sedangkan aku sudah tidak berada di tengah-tengah kamu sekalian maka masing-masing orang harus bisa mempertahankan dirinya sendiri. Allah sebagai gantiku di dalam melindungi setiap muslim. Dajjal itu adalah seorang pemuda berambut kering, matanya agak menonjol keluar. Kalau aku boleh mengumpamakan, dia itu seperti Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kamu sekalian menjumpainya maka hendaklah membacakan permulaan surat Al Kahfi kepadanya. Dajjal keluar di antara Syam dan Irak, kemudian ia membuat onar ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah, teguhkanlah pendirianmu.”

Kami bertamya, “Wahai rasulullah, berapa lama ia berada di permukaan bumi?” Beliau menjawab:”40 hari. Sehari seperti 1 tahun, sehari seperti 1 bulan, sehari seperti 1 minggu, dan hari-hari yang lain seperti hari-hari buasa.” Kami bertanya, ”Wahai Rasulullah, pada hari yang seperti 1 tahun itu apakah kita cukup mengerjakan shalat seperti 1 hari saja?” Beliau bersabda, ”Tidak. Kira-kirakan saja.”

Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa kecepatannya di permukaan bumi ini?” Beliau bersabda, “Seperti awan yang didorong oleh angin. Ia datang kepada suatu kaum dan mengajak mereka. Maka merekapun percaya dan mengikuti apa yang diperintahkannya. Ia memerintahkan langit untuk segera menurunkan hujan maka turunlah hujan; ia menyuruh tanah untuk menumbuhkan tanaman, maka tumbuhlah tanaman, sehingga kembalilah para penggembala dengan ternak yang segar bugar, tetaknya penuh dengan air susu serta ternak itu gemuk-gemuk. Kemudian ia datang kepada suatu kaum dan mengajak mereka pergi tetapi mereka menolak ajakannya dan ia pergi meninggalkan mereka, kemudian keadaan mereka sangat menyedihkan karena tiada sedikitpun harta kekayaan mereka. Ia berjalan melewati daerah yang kosong dan berkata kepadanya:”Keluarkan simpananmu.” Maka simpanan kekayaan daerha itu mengiringi Dajjal sebagaimana raja lebah yang diiring oleh pasukan lebah. Kemudian ia memanggil seorang yang sangat muda dan dipenggalnya dengan pedang, dipotong menjadi 2 lalu dipenggal sejauh mungkin kemudian Dajjal memanggilnya dan pemuda yang dipenggal itu datang dengan muka berseri-seri sambil tertawa.

Dalam keadaan yang seperti itu tiba-tiba Allah Ta’ala mengutus (Isa) bin Maryam a.s. dimana beliau turun pada menara putih di sebelah timur Damascus, turun dengan meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap kedua malaikat. Bila beliau menundukkan kepala maka beliau meneteskan air mata dan bila beliau mengangkatnya maka mengalirlah butiran seperti mutiara. Tiada seorang kafirpun yang membau-bau nafasnyamelainkan ia pasti meninggal dunia, dan nafasnya itu sampai pada batas pandangannya. Beliau mencari Dajjal dan ditemukannya di bad Lud (nama sebuah daerah di Palestina), lantas beliau membunuhnya. Kemudian Isa a.s. datang pada suatu kaum yang telah dipelihara Allah dari gangguan Dajjal, beliau lantas mengusap mereka dan menceritakan derajad mereka di surga.

 Dalam keadaan yang demikian itu tiba-tiba Allah Ta’ala memberi wahyu kepada Isa a.s.: “Sesungguhnya Aku telah mendatangkan makhluk kepada hambaKu yang tiada seorangpun dapat memerangi mereka maka ungsikanlah hambaKu ke bukit Thur.” Allah mendatangkan Ya’juj dan Ma’juj, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. Rombongan yang pertama di antara mereka berjalan melewati danau Thabariyah dan meminum semua air yang berada di danau itu sehingga rombongan yang terakhir berkata: “Tadi di sini penuh dengan air.” Nabi Isa a.s. beserta para sahabat terkepung sehingga nilai kepala lembu lebih berharga daripada 100 dinar bagi seseorang di antara kamu sekalian waktu sekarang ini. Nabi Isa a.s. beserta para sahabatnya r.a merasa sangat benci kepada Ya’juj dan Ma’juj, serta mereka berdoa kepada Allah Ta’ala; Allah Ta’ala lantas mendatangkan penyakit kepada Ya’juj dan Ma’juj sehingga mereka mati serempak kemudian nabi Isa a.s. beserta para sahabatnya r.a turun ke bumi turun dari bukit ke bumi, mereka tidak mendapatkan sejengkalpun tanah di bumi ini melainkan sudah penuh dengan bangkai dan bau busuk, maka nabi Isa a.s. beserta para sahabatnya berdoa kepada Allah, lantas Allah mengutus burung yang lehernya seperti leher unta lantas mengambil dan membuang bangkai-bangkai Ya’juj dan Ma’juj pada tempat yang dikehendaki Allah, kemudian Allah azza wajalla menurunkan hujan lebat hingga sampai menggenangi rumah dan tempat (sarang)  binatang untuk mencuci bumi sehingga bumi itu sangat bersih seperti batu yang licin, kemudian diperintahkan kepada bumi:”Tumbuhkanlah buah-buahan dan keluarkanlah barakahmu.” Maka waktu itu orang-orang cukup makan buah delima dan bernaung dengan kulitnya serta diberi berkah dalam susu sehingga air susu satu onta cukup untuk beberapa kelompok manusia, air susu satu sapi cukup untuk satu suku bangsa, dan air susu satu kambing cukup untuk beberapa orang. Sewaktu mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah Ta’ala mengutus angin segar yang masuk lewat bawah ketiak mereka serta mencabut roh setiap umat mukmin dan muslim. Dan orang-orang yang jahat masih tetap hidup di dunia dimana mereka saling berbuat kekacauan seperti keledai, maka pada mereka itulah terjadi hari kiamat.” (Riwayat Muslim).

 

Cited from: Ryadlus Shalihin II p. 595-601

 

 

 

 

<<<   back to ISHLAH